Pernah denger ga sih pepatah 'mulutmu
harimaumu' ?
Pernah dong pasti.
Hampir semua orang pernah ngucapin pepatah ini. Dan
aku yakiiin kalian semua paham sama 'makna' pepatah
ini.
Ada juga pepatah yang serupa dengan pepatah ini. Bisa
tebak ?
Yaps. 'Mulut lebih tajam dari pedang'.
Ada dua kata tajam yang punya makna sama di kedua
pepatah ini nih guys. Harimau dan pedang. Kedua
kata ini dianalogikan dengan menyakiti atau melukai yang dalam.
Melukai seseorang secara fisik dapat dengan jelas
terlihat karena ada bekasnya. Tapi, melukai atau menyakiti seseorang melalui
ucapan ternyata punya efek plus plus. Yaitu, menyakiti psikologis seseorang
yang bisa mengakibatkan seseorang mengalami rasa percaya diri rendah hingga
depresi. Bahkan menurut para ahli yang aku baca, sakit psikologis memiliki efek
yang sama dengan sakit fisik. Well, sekali lagi. Kombo.
Parahnya, seseorang yang tersakiti psikologisnya
kebanyakan memendam perasaannya dan sulit mengutarakan perasaannya.
Menyendiri adalah pilihan terbaik. Beberapa orang yang tidak mengalami hal ini
sering banget nanya. 'kenapa sebego itu?
padahal tinggal cerita? tinggal berobat, trus sembuh’
Jawabannya. Ga semudah itu.
Beberapa orang yang
mengalami tekanan akibat orang lain cenderung menghindari orang di sekitarnya
karena takut mendapatkan tekanan tersebut secara terus menerus. Contohnya adalah
kasusnya artis-artis korea yang memilih mengakhiri hidupnya sendiri karena
depresi yang dimulai dari tekanan berbagai pihak hingga haters.
So, balik lagi ke
makna kedua pepatah di awal. Menyakiti atau melukai dengan dalam. Sakit fisik membekas
dan terlihat, tapi… sakit psikologis membekas tapi tak terlihat karena manusia
pandai membuat banyak wajah. Karena mayoritas orang tidak suka dinilai lemah
oleh orang lain.
Nah, di Indonesia sendiri punya budaya yang notabenenya peduli, bahkan pada
beberapa point bisa menjadi sangat peduli. Aku Respect. Apalagi kalau dibandingkan dengan budaya orang luar. Seperti
Amerika, Korea dan lainnya. Tapi dari masing-masing budaya punya kekuatan dan
kelemahannya sendiri.
Aku ga tau banyak tentang budaya 'peduli' negara lain. Cuma garis
besarnya aja. Pertanyaan yang paling sering dan takut untuk didengar oleh
sebagian masyarakat Indonesia adalah dimulai dengan ‘kapan?’
Aku ga perlu jelasin contohnya lah ya J
Karena kalian yang baca tulisan ini sepertinya pernah menghadapi
pertanyaan ini. Haha.
Oknum-oknum yang bertanya dengan pertanyaan jenis ini mungkin tidak
bermaksud untuk menyakiti, bahkan sebenernya mereka cuma basa-basi. Inilah
kenapa aku salah satu orang yang ga suka banget dengan basa-basi.
Mereka yang tujuannya hanya sekedar basa-basi atau kepo ga bakal punya
perasaan berat untuk menyinggung orang lain. Tapi, yang memang peduli ga bakal
bertanya ke kamu kalau ia ga punya solusi atau saran.
Pertanyaan seperti ini tidak terasa menyinggung jika kamu dengar
pertama kali, tapi kalau kamu sudah mendengar pertanyaan ini dengan frekuensi
sehari sekali, bisa bayangkan jengkelnya. Kalau masih bisa marah artinya kamu
masih ditahap kedua nih setelah biasa aja. Ada kalanya kamu kesal, jengkel,
marah, tapi ga tau mau marah ke siapa. Karena pertanyaan mereka memang bener. ;(
Di tahap ini, polanya sama dengan haters. Bedanya hanya ujarannya.
Kalau haters terang-terangan tapiii kalau ini, kamu bahkan bisa menjadi haters
untuk dirimu sendiri. Serem kan.
Sekali lagi, orang basa-basi ga bakal tau perasaan ini.
Menjauhi orang, sedikit berbicara, sedikit tersenyum, dan tak bisa tertawa
dengan candaan adalah gejala kamu telah tersakiti cukup dalam secara
psikologis. Satu-satunya tempat mengadu yang paling aman adalah Tuhan. Allah
SWT.
Kalau kamu ga bisa cerita ke ibu mu, kakak mu, adikmu, teman atau
sahabatmu. Ceritakan ke Allah. Dia ga akan anggap kamu lemah, Dia ga akan
anggap kamu baperan. Dia ga akan ngetawain kamu. Dia punya solusi. Kalau kamu
susah percaya orang lain, kamu bisa sepenuhnya percaya dengan Allah. Percayalah
rahasia kamu ga akan bocor. Kamu bahkan bisa menemukan kekuatan kamu sendiri
dengan percaya ke Allah.
Karena orang-orang yang psikologisnya terluka butuh kepercayaan dan
tempat yang aman. Jadi, kalau Anda ga bisa jadi tempat yang aman bagi mereka
tolong jangan sakiti mereka. Jaga Ucapan.