Friday, 15 January 2016

GAS IDEAL, GAS NYATA DAN TEORI KINETIK GAS



TUGAS KIMIA DASAR

GAS IDEAL, GAS NYATA DAN TEORI KINETIK GAS

I.                   PENGERTIAN GAS IDEAL

Gas ideal adalah suatu gas yang diidekan oleh manusia, secara real gas ideal tidak ditemukan di permukaan bumi. Gas real pada tekanan di bawah kira-kira dua kali tekanan atmosfer dapat dilakukan sebagai gas ideal. Bahkan dalam hal uap jenuh pada kesetimbangan dengan uap cairnya persamaan keadaan gas ideal bisa dipakai jika tekanan uapnya rendah. Untuk memberikan gambaran tentang keadaan gas ideal para ahli memberikan diskripsi baik secara makroskopik maupun secara mikroskopik yang akan dibahas pada sub bab selanjutnya.Gas Ideal adalah gas yang mematuhi persamaan gas umum dari pV = nRT dan hukum gas lainnya di semua suhu dan tekanan.

  p=Tekanan absolut gas(atm)
  V=volum spesifik gas (liter)
  R=konstanta gas  (0,082 L.atm/mol atau   8,314j/kmol
  T=suhu temperatur absolut gas (k)
  n=jumlah mol gas

Pengaruh Tekanan
Gas-gas yang kompresibel lebih pada tekanan rendah dan kurang kompresibel pada tekanan tinggi dari yang diharapkan dari perilaku ideal.
Pengaruh Temperatur/Suhu
Penyimpangan dari perilaku gas nyata kurang ideal dengan peningkatan suhu.Dengan demikian, gas nyata menunjukkan perilaku yang ideal pada tekanan rendah dan suhu tinggi.

Kriteria Gas Ideal:
1)      Partikel gas ideal tersebar merata dalam ruang yg sempit, jumlahnya banyak.
2)      Partikel gas ideal bergerak arahnya   sembarangan (acak).
3)      Partikel gas memenuhi hukum newton.

Sifat Gas Ideal :
1)      Molekul-molekul gas merupakan materi   bermasa yang di anggap tidak mempunyai   volume.
2)      Gaya tarik menarik atau tolak menolak antara   molekul di anggap nol.

II.                GAS NYATA

Gas nyata adalah gas yang tidak mematuhi persamaan dan hukum gas lainya di semua kondisi suhu dan tekanan.
Sifat Gas nyata :
1)      Volume gas nyata tidak dapat di abaikan.
2)      Terdapat gaya tarik menarik antara molekul-  molekul gas, terutama jika tekanan volume di   perbesar atau di perkecil.
3)      Adanya interaksi atau gaya tarik menarik antara   molekul gas nyata yang sangat kuat yang   menyebabkan molekulnya tidak lurus dan tekanan   dinding menjadi lebih kecil dari pada gas ideal.

Penyebab Penyimpangan
Van der Waals menunjukkan asumsi kesalahan yang dibuat dalam merumuskan model kinetik molekular gas.
Kekuatan tarik antara molekul gas dianggap diabaikan. Asumsi ini hanya berlaku pada tekanan rendah dan suhu tinggi karena dalam kondisi molekul berjauhan. Tetapi pada tekanan tinggi dan suhu rendah volume gas kecil dan sehingga kekuatan menarik meskipun sangat kecil.

Perbedaan Gas Nyata dan gas ideal
-          Gas Ideal patuhi semua hukum dalam semua gas keadaan suhu dan tekanan.
-          Gas nyata mematuhi hukum gas hanya pada tekanan suhu rendah dan tinggi.
-          Volume yang ditempati oleh molekul diabaikan dibandingkan dengan total volume ditempati oleh gas.
-          Volume yang ditempati oleh molekul tidak dapat diabaikan dibandingkan dengan total   volume ditempati oleh gas.
-          Kekuatan tarik antara molekul diabaikan.
-          Kekuatan tarik yang tidak dapat diabaikan sama   sekali suhu dan tekanan.
-          Mematuhi persamaan gas ideal
     pV = nRT
-          Mematuhi persamaan Van Der Waals

III.             TEORI KINETIK GAS

Teori kinetik gas menjelaskan tentang sifat-sifat makroskopis gas, seperti tekanan, temperatur, volume dengan menganggap komposisi dan gerak molekul. Secara esensial, teori ini mengungkapkan bahwa tekanan bukan tolakan antara molekul diam, namun tumbukan antara molekul-molekul yang bergerak dengan kecepatan tertentu. Teori kinetik disebut juga teori kinetik molekul atau teori tumbukan.

Asumsi Dasar Teori Kinetik molekul gas adalah sebagai berikut :
a)      Dalam satu satuan volume dari gas berisi jumlah molekul yang cukup banyak
Asumsi dasar ini didasari atas penemuan bilangan Avogadro yang menunjukkan jumlah molekul dalam 1 kg – mol pada tekanan 76 cmHg dan temperature 00 C (keadaan normal).
1 kg – mol = 22,4 m3
1 kg – mol berisi 6,03 x 1023
Dari ketentuan ini dapat dihitung bahwa dalam 1 m3 gas dalam kondisi normal/standar terdapat 3 x 1025 molekul. Jumlah ini cukup besar.
b)      Molekul terpisah pada jarak yang jauh bila dibandingkan dengan ukuran molekul itu sendiri dan dalam keadaan terus bergerak
Berdasarkan kondisi standard (tekanan 76 cmHg dan temperature 00C), 1 m3 berisi 3 x 1025 molekul. Tentukan berapa kali diameter molekul jarak antar molekul tersebut. Dalam kondisi standar diperkirakan diameter molekul 3 x 10-10 m.
c)      Molekul tidak melakukan gaya satu sama lain kecuali pada saat bertumbukan.
Asumsi ini memberi petunjuk bahwa di antara dua tumbukan molekul bergerak lurus beraturan.
d)     Tumbukan antara dua molekul adalah tumbukan lenting sempurna. Dinding tempat tumbukan licin sempurna
Asumsi ini menunjukkan bahwa kecepatan searah dinding tidak berubah besarnya.
e)      Pada saat tidak ada gaya dari luar kedudukan molekul dalam satu volume tersebar merata di seluruh ruangan.
Pengertian ini memberi petunjuk bahwa, jika:
V = volume yang ditempati molekul
N = jumlah molekul dalam volume V
n = jumlah molekul per satuan volume
menurut asumsi dasar tersebut, maka di setiap titik dalam volume V harga n harus sama.
dN= n dV
Jika diambil volume dV yang cukup kecil maka dalam volume dV ini akan terdapat sejumlah molekul dN yang besarnya dapat dinyatakan dengan rumus di atas berlaku untuk dV yang masih bisa ditempati oleh sejumlah molekul yang cukup besar, sedangkan rumus di atas tidak akan berlaku jika dV kecil sekali hingga lebih kecil dari volume sebuah molekul sehingga dN dan dV adalah nol.
f)       Semua arah dari kecepatan molekul memiliki kemungkinan yang sama
Asumsi ini memberi petunjuk bahwa arah kecepatan molekul pada suatu saat bisa dianggap ke arah ke mana saja.

Hukum-hukum Gas :

 Hukum Boyle

Pada abad ketujuh belas, Robert Boyle mempelajari perilaku gas secara sistematis dan kuantitatif. Dari serangkaian percobaannya, penyelidikan Boyle tentang hubungan tekanan volume dari sampel gas. Boyle memperhatikan bahwa, jika suhu dijaga konstan, volume(V) dari jumlah tertentu gas menurun, sejalan dengan kenaikan tekanan totalnya (P), yaitu tekanan atmosfer ditambah dengan tekanan yang disebabkan oleh penambahan. Dan sebaliknya apabila tekanan yang diterapkan menurun, maka volume gas akan meningkat. Maka dari itu hukum Boyle menyatakan bahwa :
“Apabila suhu gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya.”
PV = konstan
P1V1 = P2V2
Apabila hubungan antara tekanan dan volume dalam hukum Boyle dilukiskan, maka akan terbentuk kurva isotermal yang artinya bersuhu sama.

Hukum Charles

Hukum Boyle tergantung pada system yang dijaga konstan hukum Charles menyatakan bahwa :
“Jika tekanan suatu gas dalam bejana tertutup dijaga tetap, volume (V) gas itu sebanding dengan suhu mutlaknya (T).”
Apabila hubungan antara volume dan suhu gas pada hukum Charles kita lukiskan, maka akan terbentuk kurva isobarik yang artinya bertekanan sama.

 Hukum Charles dan Gay Lussac

Hubungan antara volume gas dan suhu diketemukan oleh ahli físika Perancis Jacques Charles pada tahun 1784 dan secara terpisah, oleh Gay-Lussac, yang mempublikasikannya pada tahun 1802. Diperoleh adanya hubungan antara suhu yang dinyatakan dalam Celsius dengan suhu Kelvin atau suhu mutlak, yaitu :
T (K) = t (0C) + 273,150
Pada tekanan konstan volume gas dengan massa tertentu, bertambah (berkurang) kira-kira 1/273,15 volumenya pada 0oC untuk kenaikan (penurunan) suhu setiap derajat Celsius. Secara matematis
Vt = Vo (1 + at)
a = 1/273,15 untuk setiap gas

 Hukum Avogadro

Dalam tulisannya pada tahun 1811, Avogadro menunjukkan bahwa hukum Gay-Lussac dan teori Dalton dapat sejalan. Apabila ada dua anggapan :
1. Volume yang sama dari gas yang berbeda, pada keadaan suhu dan tekanan yang identik mempunyai jumlah partikel yang sama.
2. Pada umumnya yang dimaksud partikel gas adalah molekul-molekul yang terdiri dari sejumlah atom yang bergabung.
Avogadro mengusulkan bahwa hidrogen dan oksigen keduanya berbeda sebagai molekul-molekul diatomik, yaitu H2 dan O2, dan bahwa air mempunyai dua atom H untuk setiap atom O. Pada reaksi hidrogen dan oksigen, molekul O2 pecah menjadi setengah molekul. Molekul H2 dan setengah molekul O menghasilkan molekul (H2O) yang sama dengan jumlah molekul H2 yang bereaksi.Hipotesis Avogadro dapat dinyatakan dengan dua cara yaitu :
1. Volume yang sama dari gas berbeda yang diperbandingkan dengan pada suhu dan tekanan sama mempunyai jumlah molekul yang sama.
2. Jumlah molekul sama dari gas yang berbeda diperbandingkan pada suhu dan tekanan sama mempunyai volume sama.


Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada berbagai hukum tentang gas kita akan menemukan aplikasinya, bahkan kita sering menemukannya di sekitar kita, seperti pada :
1. Peniupan balon berarti memberikan udara lebih banyak (lebih banyak molekul udara) ke dalam balon, yang memperbesar volumenya.
2. Memasukkan gas ke dalam ban mobil, maka bentuk gas akan berubah seperti ban dalam mobil. Demikian juga dengan volumenya ketika berada dalam ban, gas menyebar memenuhi seluruh volume ban. Dalam hal ini maka volume gas berubah seperti volume ban.
3. Tumbuh-tumbuhan biasanya membutuhkan CO2 untuk melakukan fotosintesis karena terdapat perbedaan konsentrasi CO2 antara bagian dalam daun dengan udara luar, maka molekul-molekul CO2 pindah ke dalam daun. CO2 berdifusi ke dalam CO2.
4. Ketika membakar sampah, biasanya konsentrasi asap di sekitar tempat pembakaran sampah cukup tinggi ketika seseorang merokok, tampak di sekitar ujung rokok yang terbakar biasanya memiliki konsentrasi asap yang tinggi. Karena terdapat perbedaan konsentrasi, maka molekul-molekul asap secara otomatis menyebar dari tempat yang berkonsentrasi rendah. Molekul-molekul asap yang pada awalnya mengumpul maka pada akhirnya akan menyebar.
5. Ketika kita menyemprotkan parfum ke tubuh, tempat di mana parfum tersebut disemprot memiliki konsentrasi yang tinggi. Karena terdapat perbedaan konsentrasi, maka molekul-molekul parfum bergerak dari tempat yang berkonsentrasi tinggi menuju tempat yang berkonsentrasi rendah.
6. Aplikasi dari gas selain dari yang diatas adalah piston pada mobil. Tujuan piston dalam silinder adalah mengubah folume dari isi silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena piston mendapat tekanan dari isi silinder atau sebaliknya piston menekan isis silinder piston yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah tekanan tersebut menjadi gaya(linear). Membuka-menutup jalur aliran. Dengan fungsi tersebut,maka piston harus terpasang dengan rapat dalam silinder.satu atau beberapa ring(cincin) dipasang pada pisto agar sangat rapat dengan silinder. Pada silinder dengan temperatur kerja menengah keatas, bahan ring terbuat dari logam, disebut dengan ring piston. Sedangkan pada silinder dengan temperatur kerja rendah, umumnya bahan ring terbuat dari karet, disebut dengan ring sil.

Bahasa Indonesia



Nama : Ayisa Ramadona
NPM  :1417011013

Website Berita Resmi Pemprov DKI Jakarta Jl. Merdeka Selatan 8-9 Blok F Lt. 2 Jakarta
Kelurahan Kelapa Gading Barat Akan Direhab Dan Pindah ke Ruko
02 April 2015 | 02:26 WIB
beritajakarta.com
 
 
Kantor Kelurahan Kelapa Gading Barat yang berlokasi di Kodamar, Kompleks TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dibongkar untuk direhab total. Untuk sementara, pelayanan masyarakat di kantor kelurahan dipindahkan ke ruko di kawasan Pegangsaan II, Kelapa Gading.
“Sudah lama, sudah nggak layak. Emang mesti dibangun. Sudah dihancurkan tapi belum dibangun,” ujar Nurtigawati, Sekretaris Kelurahan Kelapa Gading Barat kepada beritajakarta.com, Rabu (1/4)
Menurutnya, di lokasi sementara kamera Closed Circuit Television (CCTV) dan mesin antrean Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) belum dipasang. Meski demikian layanan untuk masyarakat masih bisa berjalan maksimal.
“Ini udah empat bulan. Fasilitas PTSP seperti daftar antrean dan CCTV nggak ada. Tapi pelayanan tetap berjalan seperti semula,” tutur Nur.
Dia mengatakan bahwa kantor kelurahan yang lama belum dapat dipastikan dapat ditempati atau belum. Hanya saja, pembangunan kantor akan dimulai jika anggaran sudah cair. “Rencana pembangunan akan dilakukan tahun ini. Saya harap cepat terwujud” inginya.


Kata-kata berafiks

No.
Afiks
Kata Imbuhan
Kata Dasar
Makna
1.
Prefiks (awalan)
berlokasi
Lokasi
memiliki


dibongkar
Bongkar
melakukan tindakan


direhab
Rehab
melakukan tindakan


dibangun
Bangun
melakukan tindakan


terwujud
Wujud
dapat dilakukan


berjalan
Jalan
melakukan tindakan


dipasang
Pasang
melakukan tindakan


dimulai
Mulai
meakukan tindakan
2.
Konfiks (awalan dan akhiran)
kelurahan
Lurah
tempat atau daerah


dilakukan
Laku
telah dikerjakan


dipindahkan
Pindah
telah dilakukan


dihancurkan
Hancur
telah dilakukan


dipastikan
Pasti
telah dilakukan


ditempati
Tempat
telah dilakukan


pelayanan
Layan
hal membuat


mengatakan
Kata
telah dikatakan


pembangunan
Bangun
hal membuat